KAJIAN
SENI
Kajian
adalah satu kegiatan yang digunakan untuk mencari pengetahuan yang bermanfaat
untuk sesama manusia. Kata ”kajian” menurut KBBI berasal dari kata ”kaji” yang berarti ”pelajaran”.
Seni
adalah bentuk pemikiran manusia. Secara
sederhana, seni adalah curahan hati yang menjadi satu dalam
wadah untuk mengembangkan bakat.
Pendekatan
Ilmiah dan Teori‑teori
Ilmu pengetahuan (sains) adalah suatu disiplin yang mempunyai
tahap‑tahap dan prosedur tertentu, yang sering disebut dengan pendekatan ilmiah.
Pendekatan saintifik biasanya menggunakan teori tertentu. dalam mengkaji
fenomena alam, biologi, sosial, budaya, dan lain‑lainnya. Teori memiliki peran
penting dalam pendekatan ilmiah. Dengan teori seorang ilmuwan dibekali dasar‑dasar
bagaimana mencari dan mengolah data‑-sehingga didapatkan kesimpulan yang
absah. Teori menurut Marckward (1990:1302) memiliki tujuh pengertian: (1)
sebuah rancangan atau skema pikiran, (2) prinsip dasar atau penerapan ilmu
pengetahuan, (3) abstrak pengetahuan yang antonim dengan praktik, (4) rancangan
hipotesis untuk menangani berbagai fenomena, (5) hipotesis yang mengarahkan
seseorang, (6) dalam matematika adalah teorema yang menghadirkan pandangan
sistematik dari beberapa subjek, dan (7) ilmu pengetahuan tentang komposisi
musik. Jadi dengan demikian, teori berada dalam tataran ide orang, yang
kebenarannya secara empiris dan rasional telah diujicoba. Dalam dimensi waktu
teori‑teori dari semua disiplin ilmu terus berkembang. Teori‑teori yang
dipergunakan dalam mengkaji tari, musik, teater/pertunjukan, seni rupa, diambil
dari berbagai disiplin atau dikembangan sendiri secara khas.
Untuk
mengkaji kesenian secara ilmiah, dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa
teori dan metodologi seperti berikut :
- Teori Metafisika
Teori
metafisika berasal dari filsafat Plato tentang keindahan dan seni. Teori ini
bertumpu pada pendapat Plato tentang kenyataan Ilahi sebagai realita ideal yang
paling sempurna dan abadi. Seni menjadi imitasi atau realita tiruan dari yang
Ilahi itu. Penganut utama aliran ini adalah seorang filsuf Jerman Arthur
Schopenhauer (1778-1860) yang berpendapat bahwa
“dunia realita yang sejati adalah dunia kehendak dan
idea”
Plato
dengan filsafat ide menganggap bahwa seniman itu meniru kenyataan tiruan. Teori
metafisika menjelaskan seni sebagi upaya menampilkan realita atau keindahan
yang bersifat semu dan merupakan tiruan atau imitasi dari realita absolut atau
realita yang sesungguhnya.
2.
Teori Psikologis
Teori
psikologis atau teori psikoanalis menyatakan bahwa seni lahir sebagai sarana
pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar. Karya seni adalah perwujudan
terselubung dari keinginan itu. Teori psikologis lainnya adalah teori yang
dikembangkan oleh Friedrich Schiller (1759-1805) dan Herbert Spencer
(1820-1903). Mereka berpendapat bahwa
“kehadiran
seni dilatar belakangi adanya dorongan bermain-main yang ada pada diri
seniman”.
Teori
psikologi disebutkan bahwa seni mengungkapkan kecendurungan-kecenderungan alam
bawah sadar dan dorongan atau hasrat untuk bermain-main.
3.
Teori Siklus
Kwint
Dalam mengkaji timbulnya
tangga nada di dunia, para etnomusikolog telah mencapai tahap generalisasi,
dengan menggunakan teori siklus kwint. Dari bahan-bahan di China ditemui bahwa
untuk membentuk sebuah tangga nada, seorang rajanya yang bernama Huang Ti memerintahkan
memotong bambu dalam ukuran rasio tertentu berdasarkan siklus interval kuint
dengan rasio matematis ¾ dan 2/3 .
Para pengkaji seni yang
meminati upacara terutama kematian selalu menggunakan teori rites de passages
yang ditawarkan oleh antropolog Van Gennep. Bahwa kematian manusia adalah dalam
kondisi transisi dari suatu dunia ke dunia lain. Selain dari teori ilmu sosial
dan humaniora dalam kajian senitak kalah pentingnya yang digunakan adalah teori
dalam ilmu eksakta.
Sumber :
https://www.academia.edu/download/40791390/etn-mei2006-5.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131411086/penelitian/POTRET+DIRI.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar