Selasa, 05 Juli 2022

5 Kajian Literatur


Desilila H. - 202046500263 
kelas: RD

1. Jurnal KAJIAN ILUSTRASI KARYA GREG SMALLWOOD DALAM KOMIK MOON KNIGHT 2017 yang ditulis oleh Bintan Nurhadi dari ISI Jogja

 

Ilustrasi berarti bagaimana seseorang mampu menterjemahkan sebuah konsep atau ide yang bersifat abstraks ke dalam bentuk visual (Maharsi, 2016: 17).  Ilustrasi seiring berkembangnya zaman tidak hanya untuk poster atau iklan saja. Tetapi ilustrasi juga merambah pada komik. Komik yang diterbitkan oleh Marvel yang berjudul Moon Knight yang dirilis pada tahun 2017 sangat menarik untuk dikaji karena komik ini dibuat berbeda dari komik terbitan marvel yang lainnya. Moon Night adalah komik yang diterbitkan limited edition oleh Marvel. Kualitas dari komik ini memiliki grafis yang menarik. Bahkan setiap karakter yang dibuat, mulai dari karakter utama atau karakter sampingan memiliki visual yang didesain dengan ilustrasi yang apik. Dalam panel Kualitas yang dihasilkan komik ini lantas bukan berarti kurang dari komik biasanya. Perbedaan dalam komik ini dengan komik Marvel yang lain juga ada terdapat pada tulisannya. Dalam tulisannya, dialog antar tokoh ditulis dengan permainan kata. Greg Smallwood memberikan ciri khas visual yang berbeda pada penceritaan dan penulisan komik Moon Night ini. Sebagai sebuah komik atau novel grafis, Moon Knight (2017) memberikan cerita yang menarik. Melalui setiap karakter sampingan yang digambarkan memiliki peran dalam menambahkan makna baik kepada karakter utama maupun jalan cerita. Transisi antara satu cerita dengan yang lain dibawakan dengan permainan desain layout panel pada tiap halaman. Dialog ditulis dengan permainan kata, di beberapa panel juga terdapat penggunaan efek ilustrasi kata atau onomatope yang beragam. Karena komik merupakan cerita bergambar, sehingga visual merupakan fitur utama yang digunakan dalam bercerita atau pengekspresiannya. Dalam hal ini Moon Knight (2017) mengeksekusi hal tersebut dengan sangat baik. Visual yang ditampilkan komik dalam ilustrasi, dapat dikatakan menjadi salah satu kelebihan yang muncul pada komik. Dengan mengolah desain dan ilustrasi yang konsisten pada tiap halaman komik, kualitas gaya visual dari awal volume hingga akhir buku mengalami peningkatan. Teknik ilustrasi yang digunakan berupa digital dimana komik terbitan marvel biasanya masih banyak melalui proses manual yang tradisional. Diikuti penggunaan teknik ink yang bersifat seperti goresan pensil lengkap dengan efek brush yang memberikan tekstur kepada gambar.  Kajian literatur ini diteliti agar peneliti mampu menjadi pengembangan pengetahuan mengenai visual ilustrasi dan perancangan terkait aspek visual gaya ilustrasi pada komik. Untuk institusi juga bisa menjadi sumber informasi dan bahan referensi bagi penelitian berikutnya kaitannya dengan kajian gaya ilustrasi terutama pada sampul komik. Bagi masyarakat awam, kajian literatur tentang komik Moon Night ini memberikan wawasan terkait komik untuk memperkenalkan sekaligus memberikan pengetahuan tentang selera dalam hal bacaan cerita bergambar.

Sumber: http://digilib.isi.ac.id/9109/

 

2. Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 11, No. 2, Desember 2021Kajian Literatur Media Pembelajaran Grafis dalam Pembelajaran Bahasa

 

Media pembelajaran di era informasi sekarang ini sudah sangat mudah. Dengan berkembangnya teknologi, manusia tidak perlu pergi jauh untuk mempelajari suatu hal. Sekarang sekolah dan universitas juga semakin mudah menyampaikan ilmu yang diajarkan. Menurut Seels dan Richey dalam (Arsyad 2015:31–34) media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu, 1) media hasil teknologi cetak, 2) media hasil teknologi audio visual, 3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan 4) media hasil gabungan teknologi cetak dan teknologi komputer.

Media pembelajaran grafis dapat juga disebut dengan media pembelajaran dua dimensi. Media pembelajaran grafis adalah alat untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi yang didapat melalui indra penglihatan atau pendengaran, kemudian disajikan kembali secara grafis. Menurut (Purwani, Fridani, dan Fahrurrozi 2019:59) Media grafis (media visual) sebagai media pembelajaran, dirancang untuk mengomunikasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan, pesan-pesan secara jelas dan kuat. Walaupun media grafis termasuk bagian dari media visual, bukan berarti semua media visual merupakan media grafis. Media pembelajaran grafis terdiri dari 19 jenis yaitu: gambar/ilustrasi/lukisan, komik, karikatur, kaligrafi, foto, bagan/diagram, grafik, poster, tabel, peta, peta pikiran (mind map), infografik, flash card (kartu kilas), slide, strip story, storyboard, papan flanel, papan buletin (mading), dan lembar kerja (work sheet).Fungsi media pembelajaran grafis ini adalah untuk alat bantumengajar yang agar siswa cepat menangkap ilmu yang disampaikan. Untuk itu kajian literatur ini dibuat untuk mengetahui bahwa media grafis mengolah gagasan melalui simbol/lambang (huruf atau angka); membuat penyajian informasi lebih menarik perhatian; membantu memperjelas ide; mengilustrasikan atau menghiasi informasi; memperlancar pemahaman; mempermudah pikiran untuk mengingat informasi; dan menumbuhkan minat untuk mengetahui informasi.

 

Sumber: http://ejournal.tsb.ac.id/index.php/jpb/article/view/527/321

 

 

3. Jurnal Deskovi : Art and Design Journal online Volume 3, Nomor 2, Desember 2020ANALISIS DESAIN ILUSTRASI KEMASAN BERAS ECOKO GREEN PROJECT MELALUI KAJIAN SEMIOTIKA I Putu Adi Natha

 

Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33). Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk.

Kemasan pada produk bisa menjadi 2 fungsi yaitu sebagai pelindung produk dan juga sebagai media promosi. Maka dari itu, kemasan juga diperhitungkan desainnya. Dari logo hingga tampilan keseluruhan kemasannya. Setelah dianalisa, kemasan pada beras Ecoko Green Project ini difokuskan pada dua ilustrasi kemasan beras Ecoko Green Project karya Oka Astawa yang bertema “Save Petani”, dimana dua karya tersebut berjudul “Darurat Agraria dan “Petani Tercekik”. Karya-karya yang sudah ditentukan sebagai data penelitian, teridentifikasi sebagai karya ilustrasi pada kemasan beras Ecoko Green Project. Pada pembahasan ini penulis menggunakan landasan semiotika Peirce yang menggolongkan tanda menjadi ikon, indeks dan simbol. Kris Budiman (2011: 20-22) menjelaskan ikon, indeks dan simbol sebagai berikut, (1) Ikon merupakan tanda yang mengandung kemiripan visual dengan obyek yang diwakilinya. (2) Indeks, merupakan tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan apa yang diwakilinya atau disebut juga tanda sebagai bukti. (3) Simbol, merupakan jenis tanda yang bersifat arbitrer dan konvensional. Dapat disimpulkan bahwa tanda-tanda makna komunikasi visual dalam karya ilustrasi pada kemasan beras Ecoko Green Project merupakan sebuah bentuk keprihatinan Oka Astawa terhadap petani dan lahan pertanian di Bali yang mana kian hari kian menyempit karena sawah telah beralih fungsi menjadi gudunggedung dan jalanan yang dipadati kendaraan yang mengakibatkan polusi. Adapun kedua karya ilustrasi pada kemasan beras Ecoko Green Project tersebut berdasarkan teori Charles Sanders Peirce terdapat tanda berupa Ikon, Indeks, Simbol yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kemasan beras Ecoko Green Project memiliki dua desain. Yaitu “Darurat Agraria” yang berupa gamber ikon petani menggunakan topi caping yang bertuliskan “Darurat Agraria” lalu tangan satunya memegang seikat padiTubuh atau pakaian dari petani tersebut digambarkan dengan gedung industri yang padat serta kendaraan yang mengakibatkan polusi pada ilustrasi kemasan beras yang pertama. Makna dari ilustrasi ini dapat berartisebagai indeks karena adanya hubungan sebab-akibat dimana petani tersebut juga secara tidak langsung mewakili sawah sebagai lahan pertanian yang mana saat ini sawah di Bali telah beralih fungsi menjadi gedung-gedung yang padat serta jalanan denga kendaraannya yang menyebabkan polusi, dimana pada akhirnya menyebabkan darurat agraria. Pada ilustrasi yang kedua yang berjudul “Petani tercekik” terdapat Serta manusia memakai caping (topi petani) sedang memikul dolar dan padi. Yang mana bobot dolar lebih berat daripada padi. Ilustrasi ini memiliki makna adanya hubungan sebab-akibat yaitu harga dolar dan padi tidak berimbang dimana digambarkan dolar lebih berat dari padi, sehingga banyak petani terpaksa menjual lahan sawahnya karena dolar lebih unggul serta berkuasa. Oleh sebab itu keadaan ini juga mengakibatkan petani tercekik yang digambarkan dasi berbentuk ular yang melilit di leher petani tersebut.

 

Sumber: https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/deskovi/article/view/720/656

 

4. Jurnal Bahasa Rupa: KAJIAN ESTETIKA MELALUI BENTUK KESEIMBANGAN ILUSTRASI DURGA DENGAN TEKNIK SABLON DISCHARGE SEDERHANAoleh Dwi NovitasariStudi Konsentrasi Desain Grafis danMultimedia

 

Dunia fahion adalah dunia yang cukup berpengaruh di dunia. Terutama di bidang clothing. Hal tersebut bisa dilihat dari setiap saat fashion menjadi bidang yang cukup trending di sosial media maupun di dunia nyata. Clothing menjadi salah satu ikon fashion yang sangat ramai dibicarakan khususnya di kota Denpasar, Bali. Event clothing di Bali sangat sering diadakan setiap tahunnya. Brand lokal juga tidak kalah bersaing dengan clothing internasional. Baik segi bahan maupun dari segi desain. Bali menjadi kota untuk para desainer lokal memamerkan karyanya di industri keratif. Tak jarang konsep pada koleksi clothing desainer lokal mengusung tema identitas budaya lokal agar tetap menjaga budaya Indonesia. Salah satu produk yang menjaga identitas lokal di Indonesia adalah prduk T-Shirt milik Bali Agung yang mendapat apresiasi baik dari  masyarakat  saat  PKB  (Pesta Kesenian  Bali) sejak tahun  2012  lalu. Dari berbagai style ilustrasi yang ditampilkan, ada salah satu desain yang  menarik  perhatian  penulis, yaitu t-shirt dengan ilustrasidewi Durga menggunakan teknik sablon discharge sederhana sebagai  sentuhan  akhir  yang  tertuang  pada t-shirt agar memiliki nilai jual lebih. Thomas Aquinas (1225-1274), menyatakan bahwa keindahan sebagai ‘id  qoud  visum  placet’ atau sesuatu     itu     dikatakan     indah     bila     mana menyenangkan mata sang pengamat. Itulah mengapa Bali Agung tidak melupakan nilai estetika desain dari pakaian yang mereka produksi. Berdasarkan  penelitian  yang  telah  dilakukan, teknik  sablon discharge sederhana terbentuk melalui  proses  kreatif  dari  pembuatan  ilustrasi Dewi Durgadengan   teknik   gambar   tangan (hand drawing) danpenyelesaian teknik dusselar(teknik menggambar dengan menggosok    sehingga    memimbulkan    kesan gelap terang atau tebal tipis) sebagai finishingnya, sehingga membuat bentuk gambar    terlihat    realis    berdimensi. Dimana    ilustrasi    durga    tersebut tersusun   melalui   garis,   bentuk,   bidang   dan wilayah  yang  dinamis serta  terdapat  sifat  baik (estetik) melalui kerumitan  (complexity) yang kaya    akan    isi    maupun    unsur    yang    saling berlawanan  ataupun  mengandung  perbedaan halus.  Kompleksitas  dan  unsur  keseimbangan tersebut  pada  akhirnya  akan  bisamemberikan kesan  serta  membuat  ciri  khas  pada  karya  itu sendiri.

 

Sumber: https://jurnal.instiki.ac.id/index.php/jurnalbahasarupa/article/view/263/80

 

5. Jurnal Desain Vol. 4 No. 2 Januari 2017, KAJIAN GAYA VISUAL PADA NASKAH INDONESIA YANG TERDAPAT PADA BUKU INDONESIAN MANUSCRIPT IN GREAT BRITAIN oleh Yulianto Hadiprawiro dan Agung Zainal Muttakin Raden, program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI

Pada tahun 1800-an, Naskah-naskah asli Indonesia pada periode itu telah tertulis dalam bahasa Nusantara yang memiliki keunikan- kenunikan tersendiri yang ada pada gaya visualnya. Naskah alam bahasa Nusantara mempunyai beberapa keunikan tersendiri dalam gaya visualnya. Naskah dengan bahasa Nusantara ada beberapa yang beraksara Palawa, Kawi, Bahsa Sunda, bahasa Jawa hingga melayu dan arab. Semua naskah ini dibantu dengan elemen estetis yang berupa iluminasi dan karakter visual yang ada pada naskah tersebut. Menurut Faturrahman (2015:4) Naskah merupakan cerminan sejarah masa lalu, dan sejarah adalah separuh dari kehidupan setiap bangsa, sejarah pula yang melegitimasi kita sebagai sebuah bangsa yang besar dan patut dibanggakan. Naskah Indonesiaditelitis dengan esteti tersusun dari wujud karakter visual dan teks serta warna. Asas dan prinsip yang ada di naskah Indonesia telah memenuhi asas bentuk logika yang mencakup kesatuan, tema, variasi berdasarkan tema, keseimbangan, evolusi dan juga tata genjangNaskah Indonesia memiliki unsur atau elemen dasar yang berupa wujud wayang, figur hewan dan ikon simbolik lainnya. Penggunaan warnanya tidak medominasi secara khusus baik untuk latar maupu ilustrasi utamanya. Sistem huruf yang digunakan Unsur atau elemen dasar yang terdapat dalam naskah Indonesia meliputi wujud wayang, figur hewan, dan ikon simbolik lain. Penggunaan warna tidak didominasi warna khusus, baik sebagai latar maupaun ilustrasi utama. Penggunaan sistem huruf yang bervariatif membuat keseragaman dan kesatuan secara menyeluruh, dan garis-garis yang digoreskan dipakai menggunakan stilasi ornamen bergaya Jawa, Batak, Bugis dan beberapa daerah lainnya yang mempunyai ciri khas tertentu. Visual yang ada membuat keutuhan dan harmonisasi dengan isi teks yang terdapat pada buku Indonesian Manuscript in Great Britain. Beberapa aplikasi karakter visual dalam media yang diterapkan sangat bervariatif, seperti terdapat pada lembaran kertas, kayu atau papan. Teknik penyelesaian yang bercampur antara penggunaan pensil dan cat air juga menjadi variasi perkembangan visualisasi pada naskah. Penelitian ini berusaha mengungkap karakter visual yang muncul dalam naskah Indonesia yang terdapat dalam buku The Indonesian Manuscript in Great Britain secara wujud formalistik dan dikaji melalui asas-asas estetis. Kecintaan terhadap budaya dan demi melestarikan artefak asli milik Indonesia disarankan untuk selalu dibangun dan dilakukan. Untuk penelitian berikutnya disarankan dapat mengkaji makna-makna simbolik dari ikon-ikon yang tercipta dalam naskah Indonesia yang secara rapi dan terstruktur didokumentasi pada perpustakaan di luar negeri. Harapannya penelitian ini dapat membuka wawasan dan peluang untuk menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah Indonesia.

Sumber: https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Jurnal_Desain/article/view/978/1068

 

Senin, 20 Juni 2022

Penelitian Tentang Desain Digital Yang Dibuat Influencer Youtuber Miawaug Menggunakan Teori Semiotika



 

Nama: Desilila H.P.

NPM: 202046500263

Kelas: RD

Kajian Seni dan Desain

 

Latar Belakang

Di zaman globalisasi ini teknologi informasi memiliki perkembangan yang sangat cepat. Sehingga manusia sudah terbiasa menggunakan gadget seperti komputer, hp, atau tablet yang diisi internet untuk memperoleh informasi baru. Teknologi Informasi sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data seperto menyimpan, mendapatkan, menyusun, memproses, dan bahkan memanipulasi data dalam berbagai cara.

Salah satu teknologi informasi yang berupa website untuk mengupload, mengunduh dan menonton video adalah youtube. Youtube adalah salah satu situs mengakses video yang sangat populer di dunia. Youtube juga menjadi sarana orang- orang menonton acara favoritnya secara gratis. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh youtube, pengguna situs penyedia video ini telah memiliki lebih dari 1 militar pengguna. Yaitu hampir 1/3 pengguna internet. Mayoritas pengguna youtube berusia dari 18-34 tahun yang mana lebih dari 70% penggunanya menonton youtube dari smartphone.

                Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan ekonomi manusia, youtube mulai berkembang dan menggaji para konten kreator untuk membuat konten di dalam youtube. Maka dari itu banyak konten kreator yang membuat konten di video yang mengedukasi, bermanfaat, atau menghibur.

                Youtube adalah salah satu teknik informasi yang terdapat seni grafis dan digital yang bisa diteliti dengan menggunakan teori semiotika. Teori semiotika adalah teori yang sebuah disiplin ilmu dan metode analisis yang digunakan mempelajari tanda-tanda yang terdapat pada suatu objek untuk diketahui makna yang terkandung dalam objek tersebut. Menurut Ferdinand de (1857-1913) memaparkan semiotika didalam Course in General Lingustics sebagai “ilmu yang mengkaji tentang peran tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial”. Implisit dari definisi tersebut adalah sebuah relasi, bahwa jika tanda merupakan bagian kehidupan sosial yang berlaku. Ada sistem tanda (sign system) dan ada sistem sosial (social system) yang keduanya saling berkaitan.

                Pembahasan pokok pada teori Saussure yang terpenting adalah prinsip yang mengatakan bahwa desain dalah suatu sistem tanda, setiap tanda terdiri dari dari dua bagian, yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda). Tanda merupakan kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifer) dengan sebuah ide atau petanda (signified).

                Dalam kajian semiotika ini penelitian yang akan dilakukan berkaitan dengan youtuber gaming MiawAug. Youtube ama asli Miawaug adalah Reggy Prabowo. Dia lahir di Manado pada bulan Agustus 1988. Sosoknya sudah sejak lama mencuri perhatian netizen Indonesia khususnya para pecinta game di YouTube. Dengan skill game nya yang mumpuni, MiawAug membuat konten game yang family friendly dan juga bisa menarik viewer dari desainnya yang sesuai dengan tema video- videonya.

                Penelitian ini penting guna mengetahui teori semiotika dari daya desain visual branding yang menarik serta unik dari seorang influencer youtuber gaming, MiawAug. Visual branding yang diciptakan oleh MiawAug menjadi panutan bagi youtuber lain yang mengusung tema konten gaming. MiawAug selalu memainkan game yang anti mainstream yang tidak banyak orang tahu, tetapi game yang dimainkan sangat recommended. Influencer youtuber gaming ini juga kerap membagikan tips da trik unruk para viewernya agar bisa menyelesaikan misi dengam baik dan juga dia memberikan inovasi game yang baru agar tanpa menggunakan cheat. Konten yang disajikan MiawAug dapat ditonton oleh anak- anak hingga orang dewasa yang membuat nama MiawAug terkenal dibanding youtuber yang lain. Segi desain konten yang ada dalam video tersebut dapat diteliti untuk para desainer agar menjadi referensi dan juga menjadi ilmu baru bagi orang awam yang membaca jurnal ini.

 

Rumusan Masalah :

1.       Mengapa MiawAug memilih konsep desain yang dia gunakan sekarang dalam konten videonya?


    Miawaug adalah seorang youtuber yang memiliki konten game yang bergabung di dunia youtube sejak tahun 2014. Miawaug adalah salah satu youtuber gaming yang terkenal bersamaan dengan Jess No Limit dan juga Reza Arap. Miawaug memiliki pembawaan yang sangat ramah di videonya sehingga viewer channelnya sangat banyak dari kalangan anak- anak hingga orang dewasa. Desain konten video yang dimiliki oleh Miawaug sesuai dengan konten yang dibawakan. Dia juga menggunakan clickbait yang sesuai dengan isi videonya. Bukan clickbait yang tidak sesuai dengan isi konten videonya. Desain yang Miawaug gunakan bisa dilihat dari pemilihan fontnya yang terinspirasi dari game minecraft. Dari pemilihan font ini bisa diketahui bahwa Miawaug memilih font yang sekarang karena sesuai dengean konten yang dia bawakan yaitu tentang game. Desain yang disajikan juga dibuat menarik untuk anak- anak agar viewer yang ada di konten Miawaug mencapai viewer dari kalangan anak- anak. Tidak hanya itu, game yang dimainkan juga banyak untuk kategori orang dewasa tapi tetap dengan bahasa yang santun sehingga konten Miawaug bisa diterima di kalangan orang dewasa yang menyukai game. Desain logo channel Miawaug adalah gambar kepala hewan dengan perpaduan kucing dan anjing, sesuai dengan namanya “Miawaug” yaitu “miaw” yang berasal dari suara kucing dan “aug” yang berasal dari suara anjing. Nama MiawAug tersebut juga menjadi sapaannya kepada para penonton di saat opening (pembukaan video). Karena keunikannya itu, nama MiawAug sangat melekat dengan dirinya hingga sekarang.









 

 

2.       Konsep desain seperti apa yang digunakan Miawaug untuk kontennya?

Konsep desain header youtube Miawaug mengusung warna monochrome dengan logo kepala hewan dengan campuran anjing dan kucing di bagian tengah dan di samping kanan terdapat simbol konsole game yang berwarna hitam putih dibalik, dengan ada tulisam “Tech” dan juga sama di sebelah kiri, dengan ada tulisan “Game di sebelah kiri”. Dan di bawah terdapat logo brand yang dapat memuat game yang dimainkan oleh Miawaug. Dan Miawaug memilih thumbnail dengan display dalam game yang paling menarik. Misal seperti game Poppy Playtime, Miawaug menampilkan ikon utama game ini yaitu Boneka Mommy dengan secara jelas dan tidak buram.

 

3.       Apa saja tanda-tanda semiotika yang muncul pada visual branding Miawaug dengan menggunakan teori semiotika Ferdinand de Saussure?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berikut analisis mengenai Semiotika yang muncul pada visual branding Miawaug berdasarkan konsep Ferdinand de Saussure.

 

(001)

 

 

 

 

 

 

 

                             - Signifier (Penanda)

Terlihat di tampilan ada sosok seperti manusia dengan tubuh besar yang memakai topi putih dan memotong daging di atas meja.

 

- Signified (Petanda)

Petanda bahwa sosok itu adalah seorang koki yang telah mempersiapkan daging untuk makan.


(002)

 

-          Signifier

Seorang anak kecil dengan jaket kuning berjalan pelan- pelan di dapur yang terdapat masakan- masakan yang sudah jadi.

 

 

-          Signified

Anak kecil berjaket kuning itu berjalan mengendap- ngendap untuk menghindari koki yang berbadan besar di gambar 001 tadi. Anak itu mengendap- ngendap untuk mengambil sesuatu.

 

 

 

 

 

 

 

(003)

- Signifier

Di ruang makan ada 2 raksasa yang sedang makan sosis dan daging. Anak kecil berjaket kuning dimakan oleh sosok raksasa yang sama dengan gambar 001. Anak itu dimakan bersamaan dengan daging dan sosis

-          Signified

Tertanda bahwa anak kecil berjaket kuning tersebut ternyata mengendap- ngendap agar tidak dimakan oleh raksasa- raksasa tersebut. Dia mencari kunci tetapi gagal karena tertangkap salah satu raksasa yang melihatnya, akhirnya anak itu dimakan dan game terulang kembali.

 

 

 

 

 

 

(005)

 

 


 

-          Signified

Terlihat layar menunjukkan outdoor 4 orang yang akan berpindah dari satu kapal ke kapal yang lain. Lalu anak kecil berjaket kuning keluar ke sana.

 

-          Signifier

Sang anak kecil berhasil lolos dan melihat ternyata selama ini dia berada di sebuah kapal yang berjalan mengitari lautan. Yang mana isi kapal itu adalah raksasa- raksasa pemakan manusia.

 

Sumber:

 

1.       “Mengenal Semiotika Desain Komunikasi visual” oleh Taufik Murtono Volume 1 tahun 2010

2.       Puspitasari H, D. (2022). Analisis Kesantunan Berbahasa Anak Usia 4-6 Tahun Studi Kasus Kebiasaan Menonton Youtuber Gaming “Miawaug” Di Kabupaten Ponorogo. Analisis Kesantunan Berbahasa Anak Usia 4-6 Tahun Studi Kasus Kebiasaan Menonton Youtuber Gaming “Miawaug” Di Kabupaten Ponorogo, 7(1), 1-11.

3.       “Youtube Sebagai Sumber Belajar Generasi Milenial” oleh Erik Fahron Setiadi, Alia Azmi, Junaidi Indrawadi dalam Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Padang. Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X) Volume 2 No. 4 2019

Senin, 25 April 2022

Pengalaman berkaitan dengan objek Seni


Seni merupakan suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia.


Salah satu objek seni yang saya ingin teliti adalah film pintu terlarang. film ini adalah Karya surtadara Joko Anwar yang bergenre horror thriller psikologi yang saya suka.

 

Film ini bercerita tentang hidup seorang pematung yang sukses bernama Gambir (Fachri Albar) mulai berantakan setelah dia mulai menerima pesan-pesan misterius dari seseorang yang meminta pertolongannya.

Dari sebuah tayangan TV illegal yang menempatkan kamera tersembunyi di rumah-rumah orang, dia mengetahui bahwa yang mencoba menghubunginya adalah seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang disekap dan disiksa oleh dua orang misterius.


Saat Gambir berusaha untuk mencari tahu di mana anak itu, dia curiga kalau istrinya yang bernama Talyda (Marsha Timothy) mungkin ada hubungannya dengan misteri yang sedang dia coba pecahkan. Tak lama kemudian, Gambir harus memilih, apakah menyelamatkan anak kecil itu atau kehilangan semua milik dan hidupnya.


Akhirnya Fachri pun mencari tahu siapa dan dimana anak kecil itu untuk diselamatkannya. Tapi, semua teka-teki membawanya ke sebuah pintu rahasia di dalam rumahnya sendiri, yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya, yang mungkin merupakan jawaban dari semua misteri.


Film ini membuat saya harus menontonnya dua kali karena alur cerita yang cukup susah dimengerti. Tetapi saya sangat suka dengan film yang menyuguhkan cerita misteri seperti ini karena seakan- akan saya dibawa untuk menyelesaikan misteri yang ada di film ini. Sangat menarik karena plot twist film ini membuat penontonnya semakin tercengang dengan endingnya.

State of Art Kajian Teori Semoitika pada film Midsommar

 

Film adalah sebuah karya seni yang yang menjadi bagian dari masyarakat selain menjadi media hiburan juga sebagai sarana untuk menggambarkan keadaan yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat. Menurut Wibowo (dalam Rizal, 2014) film adalah suatu alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak umum melalui media cerita, dan juga dapat diartikan sebagai media ekspresi artistik bagi para seniman dan insan perfilman untuk mengungkapkan gagasan dan ide cerita yang dimilikinya.

Pada tahun 2019 terdapat film yang sempat menggemparkan masyarakat karena adegan kekerasannya. Film itu berjudul Midsommar. Midsommar adalah film horror gore yang disutradai oleh Ari Aster, sutradara yang juga membuat film legendaris Hereditary. Midsommar bercerita tentang pasangan yang sudah mengalami hubungan yang di ujung tanduk, lalu mereka memutuskan berlibur ke Swedia untuk mencari jalan tengah dalam hubungan mereka. Di sana mereka bertemu dengan sekelompok orang yang sedang melakukan ritual dalam sekte aneh.

Ferdinand de Saussure dalam Course in General Linguistic mendefinisikan semiotika sebagai ilmu yang mengkaji tentang tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. Semiotika juga tidak hanya meneliti mengenai signifier dan signified, tetapi juga hubungan yang mengikat mereka, tanda yang berhubungan secara keseluruhan.

Semiotika merupakan suatu studi ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda dalam suatu konteks skenario, gambar, teks, dan adegan di film menjadi sesuatu yang dapat dimaknai. Dalam film Midsommar mempunyai keunikan yaitu ketika film bergenre horor biasanya menampilkan adegan-adegan horor yang biasanya identik dengan suasana gelap atau berlatar pada malam hari, tetapi Midsommar menghadirkan suasana horor yang ada di siang hari. Film ini juga terdapat unsur-  unsur sekte atau kebudayaan berbeda yang sangat menarik untuk diteliti. Film bergenre horor sangatlah populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, namun jika dilihat sekarang industri film horor jarang menawarkan sesuatu yang baru yang menarik perhatian penonton khususnya di Indonesia. Alur cerita yang sudah-sudah dan titik jual utama sebuah film horor buatan Indonesia yang jarang terfokus pada simbol film horor namun pada objektifitas tubuh wanita membuat genre horor pada umumnya di pandang sebelah mata, dan timbul rasa kekecewaan dan jenuh dari penonton dan penikmat genre horor. Diharapkan Midsommar dapat membawa angin segar kepada genre horor dan memuaskan para penggemar genre horor dengan keunikan dalam film tersebut. Terlepas dari banyaknya kontroversi yang menyangkut film Midsommar ini, film ini sangatlah menarik untuk diteliti teori semiotikanya lebih dalam.

Kajian ini menggunakan pendekatanjenis kuantitatif dan juga metode analisis isi. Melalui metode dan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti mendapatkan hasil temuan bahwa pada film Midsommar terdapat berbagai bentuk paganisme yang muncul. Kemunculan paganisme dalam film tersebut memiliki jumlah frekuensi masing-masing. Diantaranya adalah ada bentuk paganisme pada sebuah adegan (scene), dialog yang diucapkan tokoh dalam film, serta simbol-simbol yang muncul selama film berlangsung. Penelitian ini tidak untuk mencari dominasi frekuensi paganisme, melainkan memecahkan dan mengerucutkan bahwa dalam film tersebut terdapat bentuk-bentuk paganisme yang beragam serta jumlah frekuensi kemunculannya. Dari pembahasan di atas maka film Midsommar memuat unsur paganisme, yakni:

a. Simbol Pada kategori simbol terdapat 75 kemunculan simbol paganisme. Perincian simbol tersebut yakni simbol  Norse Runes (Elder Futhark) muncul sebanyak 16 jenis dengan total kemunculan 33 kali muncul, Norse Runes (Elder Futhark) Reversed muncul sebanyak 6 jenis dengan total kemunculan 16 kali muncul, dan simbol paganisme muncul sebanyak 8 jenis dengan total kemunculan 26 kali muncul.

b. Adegan Pada kategori adegan terdapat 50 kemunculan adegan paganisme. Perincian simbol tersebut yakni adegan ritual muncul sebanyak 3 jenis dengan total kemunculan 4 kali muncul, pakaian muncul sebanyak 2 jenis dengan total kemunculan 31 kali muncul, dan perhiasan muncul sebanyak 1 jenis dengan total kemunculan 15 kali muncul 

c. Dialog Pada kategori dialog terdapat 15 kemunculan dialog paganisme. Perincian dialog tersebut yakni doa muncul sebanyak 4 jenis dengan total kemunculan sebanyak 9 kali muncul dan pada dialog yang menjelaskan terkait paganisme muncul sebanyak 6 kali.

Minggu, 10 April 2022

Objek Kajian Semiotika “Film Midsommar" (Film Karya Ari Aster)

Pendahuluan

Film adalah karya seni yang berfungsi sebagai media komunikasi secara audio visual untuk menyampaikan pesan kepada penontonnya. Pesan- pesan dalam film menggonakan simbol dan tanda- tanda yang bisa dipelajari dalam teori semiotika. Proses komunikasi dalam film menggunakan dua cara. Audio dan visual.

Film yang dibahas teori semiotikanya kali ini adalah film Midsommar. Film ini bergenre horor gore yang disutradai oleh Ari Aster. Film ini berasal dari Amerika Serikat tetapi menggunakan negara Swedia sebagai latar film ini. Film ini dibintangi oleh Florence Pugh, Jack Reynor, William Jackson Harper, Vilhelm Blomgren, dan Will Poulter. Film ini bercerita tentang teman-teman yang menghadiri festival ritual di Swedia yang diadakan setiap sembilan puluh tahun, tetapi mereka terjebak di antara para pemuja paganisme.

Isi

Film ini bercerita tentang sepasang kekasih Dani Ardor dan Christian Hughes yang hubungannya sudah hambar dan nyaris berpisah. Tetapi mereka tetap bertahan karena Christian tetap ingin menemani Dani yang masih mengalami trauma akibat meninggalnya kedua orangtua dan adiknya yang disebabkan oleh keracunan asap di rumahnya. Kejadian ini diakibatkan oleh adik Dani yang mengalami penyakit bipolar dan membunuh kedua orang tuanya sendiri. Keadaan Dani yang sebelumnya mengalami gangguan kecemasan semakin parah akibat kejadian ini. Ditambah hubungan cintanya dengan Christian yang mana Christian sudah terlihat tidak mau melanjutkan hubungan ini. Di isisi lain Cristian dan teman-temannya berencana pergi ke swedia untuk mengerjakan tesisnya, Cristian mengajak Dani untuk ikut, tetapi mereka malah terjebak dalam suatu sekte yang mengerikan yang menyebabkan kematian dari teman-teman Dani bahkan Cristian. 

 

 

 

 

 

Tanda- tanda dalam film Midsommar yang bisa dipelajari dengan teori Semiotika

 

1.    Kekerasan Rumah Tangga Scene ke 2 di Rumah Terri

 

Gambar 4.2

1. Signifier (Penanda), Yang menjadi penanda pada scene pilihan ini ada pada timeline 00:02:55 dengan sudut pandang Medium Close up (MCU) email dari Terri Ardor yang berbunyi “ Dear dani, I cant anymore –everything’s black, mom and dad are coming too. Goodbye”

Gambar 4.3

 

2. Signified (Petanda), Yang menjadi Petanda pada scene pilihan ini adalah dialog dari Cristian saat bertelepon dengan Dani yang berunyi “ dia sebelumnya pernah melakukan itu dani, karena kau membiarkannya.

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.4

 

3. Denotative Sign (Tanda Denotatif). Yang menjadi tanda denotative adalah Terlihat mayat kedua orantua dani yang sedang di evakuasi


 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.5

4. Conotative Signifier (Penanda Konotatif).

Dari email yang dikirimkan terri kepada dany “ Dear dani, I cant anymore –everything’s black, mom and dad are coming too. Goodbye”

Dari kata “Goodbye” biasa diartikan sebagai kata perpisahan, selamat tinggal, selamat jalan.

Gambar 4.6

 

5.Conotative Signified (Petanda Konotatif).

Maksud kata “goodbye” yang dikirimkan terri adalah pesan terakhir terri kepada dani atas kematian dirinya dan kedua orangtuanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Text Box: 6.  Conotative Sign (Tanda Konotatif)
Yang menjadi tanda konotatif adalah terlihat pemadam kebakaran yang mencoba menyelamatkan terri dan kedua orang tuanya dari


 



Text Box: racun asap yang dibuat oleh terri

 

Dari penyajian data diatas yang sudah di klasifikasikan oleh peneliti sebagai kekerasan rumah tangga yang dianalasis dengan 6 penanda semiotika model Roland Barthes di representasikan sebagai berikut:

Terri seorang anak remaja yang mingidap bipolar akut seringkali meneror kakaknya yang bernama Dani, hingga Dani mengalami gangguan kecemasan, dan pada suatu malam terri mengirim email kepada dani di tengah malam yang berisikan pesan yang tidak jelas maksudnya, hingga akhirnya dani mengirim pesan melalui telepon kepada kedua orang tuanya untuk memastikan apa yang terjadi, namun selang beberapa menit dani mendapat telepon bahwasanya adik dan kedua orang tuanya telah meninggal akibat terkena racun asap yang disebarkan oleh terri sendiri, terlihat proses evakuasi mayat oleh tim pemadam kebakaran.

1.  Ritual Bunuh diri

Scene 15 di Rumah Pelle, Scene 16 di Meja Makan,

Scene 19 di Bukit Tinggi

a.    Attestupa

Gambar 4.9

1. Signifier (Penanda), dialog dari pelle yang mengatakan “ Baik,Tidurlah. Besok hari besar”

Gambar 4.10

2. Signified (Petanda), dialog pelle yang mengatakan “ Attestupa”

Gambar 4.11

3. Denotative Sign (Tanda Denotatif). Terlihat sepasang kakek- nenek yang sedang bersiap untuk ritual dan membaca mantra.

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.12

4. Conotative Signifier (Penanda Konotatif). Terlihat sepasang kakek nenek berdiri diatas tebing tinggi dan menghadap ke langit

Gambar 4.13 5.Conotative                                    Signified (Petanda Konotatif).

Sepasang kakek nenek yang meninggal     dengan    keadaan


 

tubuh hancur karena jatuh dari

tebing tinggi

 

 

 

Gambar 4.14

6.Conotative Sign (Tanda Konotatif)

Sepasang kakek nenek yang mengikuti ritual attetupa untuk mengakhiri hidupnya, tubuh keduanya hancur menghantam bebatuan di dalamnya dan setelah itu mereka di kremasi.

 

Dari penyajian data diatas yang sudah di klasifikasikan oleh peneliti sebagai Ritual Bunuh diri, ada dua jenis ritual yaitu Attestupa dan Ritual persembahan kepada dewa yang, kedua ritual ini dianggap memadai untuk dianalasis dengan 6 penanda semiotika model Roland Barthes di representasikan sebagai berikut:

Sehari setelah kedatangan Christian dan teman-temannya di suku harga, dimalam hari pelle sebagai penduduk asli suku harga mengingatkan untuk segera beristirahat karena esok hari adalah hari besar yaitu attestupa. Attestupa merupakan ritual yang di peruntukkan untuk diikuti oleh orang tua yang berumur di atas 70 tahun, pada film ini dijelaskan pada umur 72 tahun, mereka yang berumur diatas 72 atau lansia yang sudah tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri di haruskan untuk mengikuti ritual ini. Ritual attestupa dilakukan dengan cara menjatuhkan diri dari atas tebing tinggi, terlihat sepasang kakek nenek yang menjadi pelaku ritual menjatuhkan diri dari tebing tinggi hingga tubuhnya hancur berkeping-keping.

b.   Ritual persembahan kepada dewa Scene 45 di Halaman

Gambar 4.15

1. Signifier (Penanda), berkumpulnya suku harga untuk melangsungkan ritual persembahan

Gambar 4.16

2. Signified (Petanda), dialog dari duku siv yang mengatakan “ kita hari ini akan

menyerahkan sembilan nyawa manusia”

Gambar 4.17

3. Denotative Sign (Tanda Denotatif). Terpilihnya Christian sebagai salah satu nyawa yang dipersembahkan.

 

 

 


 

 

Gambar 4.18

4. Conotative Signifier (Penanda Konotatif). Terlihat Christian yang dipakaikan baju beruang untuk persembahan

Gambar 4.19

5.        Conotative        Signified (Petanda Konotatif).

Terlihat 9 nyawa yang akan di pesembahkan     kepada                           dewa

siap     untuk    dibakar     dalam keadaan hidup.

 

Gambar 4.20

Gambar 4.21

6.Conotative Sign (Tanda Konotatif) terlihat kuil yang berwarna kuning terbakar dengan asap mengepul diatasnya, proses pembakaran persembahan sedang berlangsung.

Yang kedua yaitu ritual persembahan kepada dewa, di hari terakhir festival midsommar ditutup dengan sebuah ritual persembahan kepada dewa, yang mempersembahkan 9 nyawa dengan cara dengan suka rela dan membiarkan dirinya terbakar di dalam kuil untuk persembahan kepada dewa.

 

 

 

 


2.Kekerasan Seksual

Gambar 4.22

1. Signifier (Penanda), Terlihat maja seorang gadis perempuan yang menaruh jimat pemikat di

bawah tempat tidur Chritian

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.23

2. Signified (Petanda), terlihat dukun siv yang bertanya mengenai perasaanya kepada

maja

Gambar 4.24

3. Denotative Sign (Tanda Denotatif).   Terlihat dari Dialog Siv yang mengatakan “ kau disetujui untuk kawin dengannya”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

Gambar 4.25

4. Conotative Signifier (Penanda Konotatif). Dialog dari inge

“itu      untuk      menghancurkan pertahananmu”

 

 

 

 

 

Gambar 4.26

5. Conotative Signified (Petanda Konotatif).

Terlihat Christian sedang berhubungan badan dengan maja dengan paksaan para wanita suku harga.

Gambar 4.27

6.Conotative Sign (Tanda Konotatif) Terlihat Cristian yang dari awal menolak untuk berhubungan badan pada akhirnya terpaksa

melakukannya karena terpengaruh dari minuman yang diberikan oleh inge.

 

Dari penyajian data diatas yang sudah di klasifikasikan oleh peneliti sebagai Kekerasan seksual, kekerasan seksual ini dianggap memadai untuk dianalasis dengan 6 penanda semiotika model Roland Barthes di representasikan sebagai berikut:

 


Kekerasan seksual pada film ini dimulai pada saat maja, seorang gadis remaja yang sudah dianggap memenuhi syarat untuk berketurunan dan memilih Christian untuk mengawininya, usaha maja untuk memikat Christian yaitu dengan meletakkan jimat pemikat dibawah tempat tidur Christian sampai memasukkan bulu kemaluan dan mencampurkan darah haid di makanan dan minuman Christian. Tentu saja Christian yang dating bersama dany menolak tetapi proses perkawinan maja dan Christian ini bagian dari ritual, maja mendapat bantuan dari berbagai pihak untuk keberhasilannya. Kesadaran diri Christian pelan-pelan dihancurkan seperti saat inge memberikan minuman yang berisikan obat perangsang, hingga akhirnya Christian terluluhkan dan berhasil dikawinkan dengan maja, dan ketika Christian sudah akan berhenti seseorang nenek tua tetap memaksakan untuk Christian agar tetap melanjutkan aktivitasnya dengan cara mendorongnya dari belakang, melihat dari tindakkan itu semua peneliti menyimpulkan bahwa itu merupakan tindakan kekerasan seksual ditambah hal tersebut bukan murni keinginan dari Christian sendiri. Proses perkawinan maja dan Christian bertujuan untuk mendapat keturunan dari luar suku harga.

 

 

 

 

 


3.    Pembunuhan

 

Gambar 4.28

 

1. Signifier (Penanda), Terlihat dialog dari dani yang menanyakan connie.

“Ada yang tahu dimana Connie?”

 

 

 

 

 

Gambar 4.29

 

2. Signified (Petanda), terlihat seorang di sebelah mark menyahuti obrolan. “Maaf, tapi aku tahu yang terjadi, Pacarnya menelepon dari telepon umum di stasiun kereta dan menenangkan Connie, lalu dia minta maaf , dan aku

mengantarkannya

Gambar 4.30

3. Denotative Sign (Tanda Denotatif). Terlihat dari dialog Dany “Mengapa simon pergi tanpa dia (Connie)?”

 

 

 

 

 

 

54


 

Gambar 4.31

4. Conotative Signifier (Penanda Konotatif).

Terlihat Christian menemukan Simmon yang sudah menjadi mayat tergantung di kandang ayam pada siang hari.

 

Gambar 4.32

5. Conotative Signified (Petanda Konotatif).

Mayat simmon tergantung dengan mengenaskan, tulang- tulangnya ditarik dan mencuat keluar.

Gambar 4.33

6.Conotative Sign (Tanda Konotatif)

Simmon yang sudah lama menghilang ditemukan di kandang ayam dengan kondisi yang mengenaskan, diduga mengalami kekerasan sampai timbul pembunuhan karena terdapat bukti fisik yang kuat bahwa kematiannya karna mengalami kekerasan atau

dibunuh.

 


Dari penyajian data diatas yang sudah di klasifikasikan oleh peneliti sebagai kekarasan dalam tindak pembunuhan, tindak pembunuhan pada scene ini dianggap memadai untuk dianalasis dengan 6 penanda semiotika model Roland Barthes di representasikan sebagai berikut:

Dimulai dari petanda dani yang menanyakan keberadaan connie kepada teman-temannya, connie tidak terlihat sejak beberapa hari yang lalu ketika dia ditinggalkan oleh simmon pacarnya yang tidak diketahui alasannya kenapa dia pergi dan meninggalkan connie, hingga simon ditemukan oleh Christian sudah dalam keadaan menjadi mayat dan tergantung secara mengenaskan di dalam kandang ayam, peneliti berpraduga karna sikap simmon yang menentang keras berlangsungnya ritual attestupa lah yang menjadi penyebabnya.

 

Kesimpulan

Berlandaskan fokus peneliti dalam melakukan penelitian ini, maka bisa disimpulkan hasil dari penelitian tentang Representase kekerasan dalam film midsommar berdasarkan Analisis Semiotika Roland Barthes yang menjelaskan signifikasi enam tahap, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Film Midsommar merupakan film horror yang unik karna yang ditampilkan bukan lagi adegan arwah gentayangan tetapi lebih menampilkan adegan kekerasan yang ekstream seperti yang berhasil peneliti representasikan menggunakan 6 model tahapan semiotika Roland Barthes sebagai berikut:

1.    Representasi seorang anak perempuan yang mengidap bipolar akut yang melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga dengan Cara bunuh diri dan mengikut sertakan kedua orang tuanya.

2.      Representasi Ritual Bunuh diri, ritual Attestupa, sepasang kakek nenek yang melakukan tindak pembunuhan dengan dalih ritual persembahan dengan Cara yang ekstream dan diluar nalar dan representasi terlaksanakannya ritual persembahan 9 nyawa kepada dewa

3.    Representasi kekerasan seksual terhadap Christian yang dipaksa untuk mengawini maja.

4.   Representasi tindak pembunuhan terhadap simon yang tidak diketahui pasti penyebabnya, simon ditemukan dalam keadaan           sudah   menjadi mayat secara mengenaskan di kandang ayam.


Sumber: chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/viewer.html?pdfurl=https%3A%2F%2Felibrary.unikom.ac.id%2Fid%2Feprint%2F4902%2F8%2FUNIKOM_41816103_Fazri%2520Fauzan%2520Ahlan_BAB%2520II.pdf&clen=738846&chunk=true&pdffilename=UNIKOM_41816103_Fazri%20Fauzan%20Ahlan_BAB%20II.pdf