Film adalah
sebuah karya seni yang yang menjadi bagian dari masyarakat selain menjadi media
hiburan juga sebagai sarana untuk menggambarkan keadaan yang sedang terjadi di
lingkungan masyarakat. Menurut Wibowo (dalam Rizal, 2014) film adalah suatu
alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak umum melalui media
cerita, dan juga dapat diartikan sebagai media ekspresi artistik bagi para
seniman dan insan perfilman untuk mengungkapkan gagasan dan ide cerita yang
dimilikinya.
Pada tahun
2019 terdapat film yang sempat menggemparkan masyarakat karena adegan
kekerasannya. Film itu berjudul Midsommar. Midsommar adalah film horror gore
yang disutradai oleh Ari Aster, sutradara yang juga membuat film legendaris
Hereditary. Midsommar bercerita tentang pasangan yang sudah mengalami hubungan
yang di ujung tanduk, lalu mereka memutuskan berlibur ke Swedia untuk mencari
jalan tengah dalam hubungan mereka. Di sana mereka bertemu dengan sekelompok
orang yang sedang melakukan ritual dalam sekte aneh.
Ferdinand
de Saussure dalam Course in General Linguistic mendefinisikan semiotika sebagai
ilmu yang mengkaji tentang tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial.
Semiotika juga tidak hanya meneliti mengenai signifier dan signified, tetapi juga
hubungan yang mengikat mereka, tanda yang berhubungan secara keseluruhan.
Semiotika
merupakan suatu studi ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda dalam
suatu konteks skenario, gambar, teks, dan adegan di film menjadi sesuatu yang
dapat dimaknai. Dalam film Midsommar mempunyai keunikan yaitu ketika film
bergenre horor biasanya menampilkan adegan-adegan horor yang biasanya identik
dengan suasana gelap atau berlatar pada malam hari, tetapi Midsommar
menghadirkan suasana horor yang ada di siang hari. Film ini juga terdapat
unsur- unsur sekte atau kebudayaan
berbeda yang sangat menarik untuk diteliti. Film bergenre horor sangatlah
populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, namun jika dilihat
sekarang industri film horor jarang menawarkan sesuatu yang baru yang menarik
perhatian penonton khususnya di Indonesia. Alur cerita yang sudah-sudah dan
titik jual utama sebuah film horor buatan Indonesia yang jarang terfokus pada
simbol film horor namun pada objektifitas tubuh wanita membuat genre horor pada
umumnya di pandang sebelah mata, dan timbul rasa kekecewaan dan jenuh dari
penonton dan penikmat genre horor. Diharapkan Midsommar dapat membawa angin
segar kepada genre horor dan memuaskan para penggemar genre horor dengan
keunikan dalam film tersebut. Terlepas dari banyaknya kontroversi yang
menyangkut film Midsommar ini, film ini sangatlah menarik untuk diteliti teori
semiotikanya lebih dalam.
Kajian ini
menggunakan pendekatanjenis kuantitatif dan juga metode analisis isi. Melalui
metode dan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti mendapatkan
hasil temuan bahwa pada film Midsommar terdapat berbagai bentuk paganisme yang
muncul. Kemunculan paganisme dalam film tersebut memiliki jumlah frekuensi
masing-masing. Diantaranya adalah ada bentuk paganisme pada sebuah adegan
(scene), dialog yang diucapkan tokoh dalam film, serta simbol-simbol yang
muncul selama film berlangsung. Penelitian ini tidak untuk mencari dominasi
frekuensi paganisme, melainkan memecahkan dan mengerucutkan bahwa dalam film
tersebut terdapat bentuk-bentuk paganisme yang beragam serta jumlah frekuensi
kemunculannya. Dari pembahasan di atas maka film Midsommar memuat unsur
paganisme, yakni:
a. Simbol
Pada kategori simbol terdapat 75 kemunculan simbol paganisme. Perincian simbol
tersebut yakni simbol Norse Runes (Elder
Futhark) muncul sebanyak 16 jenis dengan total kemunculan 33 kali muncul, Norse
Runes (Elder Futhark) Reversed muncul sebanyak 6 jenis dengan total kemunculan
16 kali muncul, dan simbol paganisme muncul sebanyak 8 jenis dengan total
kemunculan 26 kali muncul.
b. Adegan
Pada kategori adegan terdapat 50 kemunculan adegan paganisme. Perincian simbol
tersebut yakni adegan ritual muncul sebanyak 3 jenis dengan total kemunculan 4
kali muncul, pakaian muncul sebanyak 2 jenis dengan total kemunculan 31 kali
muncul, dan perhiasan muncul sebanyak 1 jenis dengan total kemunculan 15 kali
muncul
c. Dialog
Pada kategori dialog terdapat 15 kemunculan dialog paganisme. Perincian dialog
tersebut yakni doa muncul sebanyak 4 jenis dengan total kemunculan sebanyak 9
kali muncul dan pada dialog yang menjelaskan terkait paganisme muncul sebanyak
6 kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar