Pendahuluan
Film adalah karya seni yang berfungsi sebagai media
komunikasi secara audio visual untuk menyampaikan pesan kepada penontonnya. Pesan-
pesan dalam film menggonakan simbol dan tanda- tanda yang bisa dipelajari dalam
teori semiotika. Proses komunikasi dalam film menggunakan dua cara. Audio dan
visual.
Film yang dibahas teori semiotikanya kali ini adalah film Midsommar.
Film ini bergenre horor gore yang disutradai oleh Ari Aster. Film ini berasal
dari Amerika Serikat tetapi menggunakan negara Swedia sebagai latar film ini. Film
ini dibintangi oleh Florence Pugh, Jack Reynor, William Jackson Harper, Vilhelm
Blomgren, dan Will Poulter. Film ini bercerita tentang teman-teman yang
menghadiri festival ritual di Swedia yang diadakan setiap sembilan puluh tahun,
tetapi mereka terjebak di antara para pemuja paganisme.
Isi
Film ini bercerita tentang sepasang kekasih Dani Ardor dan
Christian Hughes yang hubungannya sudah hambar dan nyaris berpisah. Tetapi
mereka tetap bertahan karena Christian tetap ingin menemani Dani yang masih
mengalami trauma akibat meninggalnya kedua orangtua dan adiknya yang disebabkan
oleh keracunan asap di rumahnya. Kejadian ini diakibatkan oleh adik Dani yang
mengalami penyakit bipolar dan membunuh kedua orang tuanya sendiri. Keadaan Dani
yang sebelumnya mengalami gangguan kecemasan semakin parah akibat kejadian ini.
Ditambah hubungan cintanya dengan Christian yang mana Christian sudah terlihat
tidak mau melanjutkan hubungan ini. Di isisi lain Cristian dan teman-temannya
berencana pergi ke swedia untuk mengerjakan tesisnya, Cristian mengajak Dani
untuk ikut, tetapi mereka malah terjebak dalam suatu sekte yang mengerikan yang
menyebabkan kematian dari teman-teman Dani bahkan Cristian.
Tanda- tanda dalam film Midsommar yang bisa dipelajari
dengan teori Semiotika
1. Kekerasan Rumah Tangga Scene ke 2 di Rumah Terri
Gambar 4.2 1. Signifier
(Penanda), Yang menjadi penanda pada scene pilihan ini ada pada timeline 00:02:55 dengan sudut pandang
Medium Close up (MCU) email dari
Terri Ardor yang berbunyi “ Dear dani,
I cant anymore –everything’s black, mom and dad are coming too. Goodbye” |
Gambar 4.3
2. Signified
(Petanda), Yang menjadi Petanda pada scene pilihan ini adalah dialog dari
Cristian saat bertelepon dengan Dani yang berunyi “ dia sebelumnya pernah
melakukan itu dani, karena kau membiarkannya. |
Gambar 4.4
3. Denotative Sign (Tanda Denotatif). Yang menjadi tanda denotative adalah Terlihat mayat kedua orantua dani yang
sedang di evakuasi |
Gambar 4.5 4. Conotative
Signifier (Penanda Konotatif). Dari
email yang dikirimkan terri kepada dany
“ Dear dani, I cant anymore
–everything’s black, mom and dad are coming too. Goodbye” Dari kata “Goodbye” biasa diartikan sebagai
kata perpisahan, selamat
tinggal, selamat jalan. |
Gambar 4.6
5.Conotative
Signified (Petanda Konotatif). Maksud kata “goodbye” yang dikirimkan terri adalah
pesan terakhir terri kepada dani atas kematian dirinya dan kedua orangtuanya. |
![]() |
Dari penyajian data diatas yang sudah di klasifikasikan
oleh peneliti sebagai kekerasan rumah tangga yang dianalasis dengan 6 penanda semiotika model Roland
Barthes di representasikan sebagai berikut:
Terri seorang anak remaja yang mingidap bipolar akut
seringkali meneror kakaknya yang bernama Dani, hingga Dani mengalami gangguan
kecemasan, dan pada suatu malam terri
mengirim email kepada dani di tengah malam yang berisikan pesan yang tidak
jelas maksudnya, hingga akhirnya dani mengirim pesan melalui telepon kepada
kedua orang tuanya untuk memastikan apa yang terjadi, namun selang beberapa
menit dani mendapat telepon bahwasanya adik dan kedua orang tuanya telah meninggal akibat terkena racun asap yang disebarkan
oleh terri sendiri, terlihat proses evakuasi mayat oleh tim pemadam kebakaran.
1. Ritual Bunuh diri
Scene 15 di Rumah Pelle, Scene 16 di Meja Makan,
Scene 19 di Bukit Tinggi
a.
Attestupa
Gambar 4.9 1.
Signifier (Penanda), dialog dari pelle yang mengatakan “ Baik,Tidurlah. Besok
hari besar” |
Gambar 4.10 2. Signified (Petanda), dialog pelle yang mengatakan “ Attestupa” |
Gambar 4.11 3. Denotative Sign (Tanda
Denotatif). Terlihat sepasang kakek- nenek yang sedang bersiap untuk ritual dan membaca
mantra. |
|
Gambar 4.12 4. Conotative
Signifier (Penanda Konotatif). Terlihat sepasang kakek nenek berdiri diatas
tebing tinggi dan menghadap ke langit |
Gambar
4.13 5.Conotative Signified (Petanda Konotatif). Sepasang kakek nenek
yang meninggal dengan keadaan |
|
tubuh hancur karena
jatuh dari tebing tinggi |
Gambar 4.14 |
6.Conotative Sign
(Tanda Konotatif) Sepasang kakek
nenek yang mengikuti ritual attetupa untuk mengakhiri hidupnya, tubuh
keduanya hancur menghantam bebatuan di dalamnya dan setelah itu mereka di
kremasi. |
Dari penyajian data diatas yang sudah di klasifikasikan
oleh peneliti sebagai Ritual Bunuh diri, ada dua jenis ritual yaitu Attestupa
dan Ritual persembahan kepada dewa yang, kedua ritual ini dianggap memadai
untuk dianalasis dengan 6 penanda
semiotika model Roland Barthes di representasikan sebagai berikut:
Sehari setelah kedatangan Christian dan teman-temannya di
suku harga, dimalam hari pelle sebagai penduduk asli suku harga mengingatkan untuk segera beristirahat karena esok
hari adalah hari besar yaitu attestupa. Attestupa merupakan ritual yang di peruntukkan untuk diikuti oleh orang tua
yang berumur di atas 70 tahun, pada
film ini dijelaskan pada umur 72 tahun, mereka
yang berumur diatas
72 atau lansia
yang sudah tidak
bisa memenuhi kebutuhannya sendiri di haruskan untuk mengikuti ritual ini.
Ritual attestupa dilakukan dengan cara menjatuhkan diri dari atas tebing
tinggi, terlihat sepasang kakek nenek
yang menjadi pelaku ritual menjatuhkan diri dari tebing tinggi hingga tubuhnya
hancur berkeping-keping.
b. Ritual persembahan kepada
dewa Scene 45 di Halaman
Gambar 4.15 1. Signifier (Penanda), berkumpulnya suku
harga untuk melangsungkan
ritual persembahan |
Gambar 4.16 2. Signified (Petanda), dialog dari duku
siv yang mengatakan “ kita hari ini akan menyerahkan sembilan nyawa manusia” |
Gambar 4.17 3. Denotative Sign (Tanda
Denotatif). Terpilihnya Christian sebagai salah satu nyawa yang
dipersembahkan. |
Gambar 4.18 4. Conotative
Signifier (Penanda Konotatif). Terlihat Christian yang dipakaikan baju
beruang untuk persembahan |
Gambar 4.19 5. Conotative Signified (Petanda Konotatif). Terlihat 9 nyawa
yang akan di pesembahkan kepada dewa siap untuk dibakar dalam keadaan hidup. |
Gambar 4.20 |
Gambar 4.21 |
6.Conotative Sign
(Tanda Konotatif) terlihat kuil yang berwarna kuning terbakar dengan asap
mengepul diatasnya, proses pembakaran persembahan sedang berlangsung. |
Yang kedua yaitu ritual persembahan kepada dewa, di hari
terakhir festival midsommar ditutup dengan sebuah ritual persembahan kepada
dewa, yang mempersembahkan 9 nyawa dengan cara dengan suka rela dan membiarkan
dirinya terbakar di dalam kuil untuk persembahan kepada dewa.
2.
Kekerasan Seksual
Gambar 4.22 1. Signifier (Penanda), Terlihat
maja seorang gadis perempuan yang menaruh jimat pemikat
di bawah tempat
tidur Chritian |
Gambar 4.23 2. Signified (Petanda), terlihat dukun siv yang bertanya
mengenai perasaanya kepada maja |
Gambar 4.24 3. Denotative Sign (Tanda Denotatif). Terlihat dari Dialog
Siv yang mengatakan “ kau disetujui untuk kawin dengannya” |
Gambar 4.25 4. Conotative Signifier
(Penanda Konotatif). Dialog dari inge “itu untuk menghancurkan pertahananmu” |
Gambar 4.26 5. Conotative
Signified (Petanda Konotatif). Terlihat Christian
sedang berhubungan badan dengan maja dengan paksaan para wanita suku harga. |
Gambar 4.27 6.Conotative Sign (Tanda
Konotatif) Terlihat Cristian yang dari
awal menolak untuk
berhubungan badan pada
akhirnya terpaksa melakukannya karena
terpengaruh dari minuman yang diberikan
oleh inge. |
|
|
Dari penyajian data diatas yang sudah di klasifikasikan
oleh peneliti sebagai Kekerasan seksual, kekerasan seksual ini dianggap memadai
untuk dianalasis dengan 6 penanda semiotika model Roland Barthes di
representasikan sebagai berikut:
Kekerasan seksual pada film ini dimulai pada saat maja,
seorang gadis remaja yang sudah dianggap memenuhi syarat untuk berketurunan dan
memilih Christian untuk mengawininya, usaha maja untuk memikat Christian yaitu
dengan meletakkan jimat pemikat dibawah tempat tidur Christian sampai
memasukkan bulu kemaluan dan mencampurkan darah haid di makanan dan minuman Christian. Tentu saja Christian yang dating
bersama dany menolak tetapi proses perkawinan maja dan Christian ini bagian
dari ritual, maja mendapat bantuan dari berbagai pihak untuk keberhasilannya.
Kesadaran diri Christian pelan-pelan dihancurkan seperti saat inge memberikan
minuman yang berisikan obat perangsang, hingga akhirnya Christian terluluhkan
dan berhasil dikawinkan dengan maja, dan ketika Christian sudah akan berhenti
seseorang nenek tua tetap memaksakan untuk Christian agar tetap melanjutkan
aktivitasnya dengan cara mendorongnya dari belakang, melihat dari tindakkan itu
semua peneliti menyimpulkan bahwa itu merupakan tindakan kekerasan seksual
ditambah hal tersebut bukan murni keinginan dari Christian sendiri. Proses
perkawinan maja dan Christian bertujuan untuk mendapat keturunan dari luar suku
harga.
3.
Pembunuhan
Gambar 4.28
1. Signifier (Penanda), Terlihat dialog dari dani yang
menanyakan connie. “Ada yang
tahu dimana Connie?” |
Gambar 4.29
2. Signified (Petanda), terlihat seorang di
sebelah mark menyahuti obrolan. “Maaf, tapi
aku tahu yang terjadi, Pacarnya menelepon dari telepon umum di stasiun
kereta dan menenangkan Connie,
lalu dia minta maaf , dan aku mengantarkannya |
Gambar 4.30 3. Denotative Sign (Tanda Denotatif). Terlihat dari dialog Dany “Mengapa simon
pergi tanpa dia (Connie)?” |
54
Gambar 4.31 4. Conotative
Signifier (Penanda Konotatif). Terlihat
Christian menemukan Simmon yang sudah menjadi mayat tergantung di kandang
ayam pada siang hari. |
Gambar 4.32 5. Conotative
Signified (Petanda Konotatif). Mayat simmon
tergantung dengan mengenaskan, tulang- tulangnya ditarik dan mencuat keluar. |
Gambar 4.33 |
|
6.Conotative Sign
(Tanda Konotatif) Simmon
yang sudah lama menghilang ditemukan di kandang ayam dengan kondisi yang mengenaskan, diduga mengalami
kekerasan sampai timbul pembunuhan karena terdapat bukti fisik yang kuat
bahwa kematiannya karna
mengalami kekerasan atau dibunuh. |
Dari penyajian data diatas yang sudah di klasifikasikan
oleh peneliti sebagai kekarasan dalam tindak pembunuhan, tindak pembunuhan pada
scene ini dianggap memadai untuk dianalasis
dengan 6 penanda semiotika model Roland Barthes di representasikan sebagai berikut:
Dimulai dari petanda dani yang menanyakan keberadaan connie kepada teman-temannya, connie tidak
terlihat sejak beberapa hari yang lalu ketika dia ditinggalkan oleh simmon
pacarnya yang tidak diketahui alasannya kenapa dia pergi dan meninggalkan connie,
hingga simon ditemukan oleh Christian sudah dalam keadaan menjadi mayat dan
tergantung secara mengenaskan di dalam kandang ayam, peneliti berpraduga karna
sikap simmon yang menentang keras berlangsungnya ritual attestupa lah yang
menjadi penyebabnya.
Kesimpulan
Berlandaskan fokus peneliti dalam
melakukan penelitian ini, maka bisa
disimpulkan hasil dari penelitian tentang Representase kekerasan dalam film
midsommar berdasarkan Analisis Semiotika Roland Barthes yang menjelaskan
signifikasi enam tahap, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Film Midsommar merupakan film horror
yang unik karna yang ditampilkan bukan lagi adegan arwah gentayangan tetapi
lebih menampilkan adegan kekerasan yang ekstream seperti yang berhasil peneliti
representasikan menggunakan 6 model tahapan semiotika Roland Barthes sebagai
berikut:
1. Representasi
seorang anak perempuan yang mengidap bipolar akut yang melakukan tindak
kekerasan dalam rumah tangga dengan Cara bunuh diri dan mengikut sertakan kedua
orang tuanya.
2. Representasi
Ritual Bunuh diri, ritual Attestupa, sepasang kakek nenek yang melakukan tindak
pembunuhan dengan dalih ritual persembahan dengan Cara yang ekstream dan diluar
nalar dan representasi terlaksanakannya ritual persembahan 9 nyawa kepada dewa
3. Representasi
kekerasan seksual terhadap Christian yang dipaksa untuk mengawini maja.
4. Representasi
tindak pembunuhan terhadap simon yang tidak diketahui pasti penyebabnya, simon ditemukan
dalam keadaan sudah menjadi mayat secara
mengenaskan di kandang ayam.
Sumber: chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/viewer.html?pdfurl=https%3A%2F%2Felibrary.unikom.ac.id%2Fid%2Feprint%2F4902%2F8%2FUNIKOM_41816103_Fazri%2520Fauzan%2520Ahlan_BAB%2520II.pdf&clen=738846&chunk=true&pdffilename=UNIKOM_41816103_Fazri%20Fauzan%20Ahlan_BAB%20II.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar